1 - Bekerjasama Dengan Kolega & Pelanggan0% found this document useful 0 votes190 views4 pagesOriginal Title1_Bekerjasama dengan kolega & pelangganCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes190 views4 pages1 - Bekerjasama Dengan Kolega & PelangganOriginal Title1_Bekerjasama dengan kolega & pelangganJump to Page You are on page 1of 4 You're Reading a Free Preview Page 3 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
MateriAjar; Praktik Baik; Silabus dan RPP; Latihan Soal; Refleksi; About me; Advertise; Senin, 10 April 2017. Uncategories NILAI TUGAS BAHASA TUBUH X AP 2 BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN. NILAI TUGAS BAHASA TUBUH X AP 2 BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN Dias Fujihara April 10, 2017 Leave a ReplyBekerjasama dengan kolega dan pelanggan. Unsur utama dalam menjalin kerjasama dengan kolega dan pelanggan adalah melakukan komunikasi, Dengan adanya Komunikasi maka akan memungkinkan seseorang untuk mengkoordinasikan suatu kegiatan kepada orang lain untuk mencapai tujuan demikian, komunikasi bukan hanya sekedar transfer makna, melainkan mengandung suatu proses transaksional, yaitu berkaitan erat di mana orang berkomunikasi dengan pihak lainnya dalam upaya membentuk suatu makna serta mengembangkan harapan-harapannya, Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dijelaskan setiap inti dari pernyataan di atas yaitu 1. Mempertukarkan simbolArtinya bahwa dalam sebuah proses komunikasi akan terjadi pertukaran simbol antara komunikator dengan komunikan. Simbol tersebut memiliki pengertian yang sama dan dapat disampaikan secara lisan maupun Membentuk makna tertentuBahwa komunikasi itu bersifat transaksional, di mana orang akan saling belajar satu sama lain, tukar pengalaman atau pengetahuan melalui simbol-simbol yang sama-sama dimengerti san membentuk suatu makna tertentu yang dapat dipahami oleh kedua belah sering orang berkomunikasi maka akan semakin banyak memiliki makna yang sama Semakin banyak berkomunikasi dalam sebuah organisasi maka akan semakin besar pula kemungkinan untuk mengembang kan suatu kesepakatan consensus dan hingga mampu menciptakan opini dan Mengembangkan harapan-harapan,Yaitu mempelajari simbol simbol tersebut dan kemudian menghubungkan dengan pengalaman yang diperoleh serta mengamati dan menganalisis apa yang dilakukan oleh pihak lain ketika menggunakan simbol-simbol tersebut. A. Berkomunikasi ditempat kerjaKomunikasi merupakan proses transaksional,di mana terjadi hubungan antara individu yang satu dengan yang karena itu agar seorang individu dapat menyampaikan pesannya secara efektif kepada orang lain maka diperlukan kemampuan untuk memahami komunikasi interpersonal. Baca juga Memilih Saluran Komunikasi pemasaran1 Proses komunikasi dan Unsur-unsur dalam komunikasiKomunikasi melibatkan tiga unsur yaitu pengirim sender, media Komunikasi dan penerima receiver. Jadi agar Komunikasi berlangsung, harus terdapat sumber source dan penerima receiver yang memiliki pengalaman yang ini didasarkan pada istilah dasar kata Komunikasi yaitu communis’ yang artinya sama. Dengan demikian Komunikasi dapat berlangsung apabila terdapat kesamaan antara penerima dan tersebut adalah kesamaan pengetahuan tentang bahasa atau sandi, konsep, sistem nilai,pengalaman, dan sebagainya. Baca juga Memberikan Bantuan Layanan PelangganProses Komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan pesan messages dari pengirim pesan sebagai komunikator dan kepada penerima pesan sebagai komunikan, yang dalam proses Komunikasi tersebut bertujuan feedback untuk mencapai saling pengertian mutual understanding antara kedua belah yang bersifat teknis yaitu pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis misalnya, suara tidak sampai karena pengeras suara rusak,kebisingan,lalu-lintas dan sebagainya. Hambatan bahasa yaitu pesan akan salah ditafsirkan sehingga tidak mencapai apa yang bahasa bahasa yang kita gunakan tidak dipahami oleh komunikan yang mungkin dapat diartikan berbeda. Hambatan bola salju yaitu pesan menjadi membesar sampai jauh yakni pesan ditanggapi sesuai dengan selera komunikan-komunikator akibatnya semakin jauh menyimpang dari pesan semula, hal ini timbul karenaDaya mampu manusia menerima dan menghayati pesan kepribadian dari yang bersangkutan. Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan foto/istimewa2. Hambatan komunikasiSebenarnya setiap macam, bentuk Komunikasi mempunyai hambatan masing-masing. Beberapa hal yang menghambat Komunikasi antara lain adalah Sikap yang kurang ini bisa jadi disebabkan kurangnya bergaul atau terlalu yang kurang sehingga tidak tahu apa yang harus dibicarakan atau sedang memahami sistem sosial sehingga kurang bisa menangkap pembicara,kurang memperhatikan adanya perbedaan kebiasaan, tradisi, budaya setempat,bahasa, dan rasa curiga, prasangka, tidak percaya dan tidak mendasar.
LihatJuga. Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan (BSKP): modul A oleh: SUYETTY Terbitan: (2005) ; Bekerjasama dengan kolega dan pelanggan : berdasarkan kurikulum 2004 oleh: Juhana Wijaya, E. Terbitan: (2004) ; Bekerja sama dengan Kolega dan Pelanggan oleh: M. Ratna Kriswidyastuti Terbitan: (2013)BEKERJA SAMA DENGAN KOLEGA DAN BEKERJASAMA DALAM TIM 1Pengertian tim Dilihat dari asal katanya , tim merupakan terjemahan dari kata Inggris yaitu, together, everyone dan achieves, yang artinya bekerja sama. Maksudnya jika sesuatu pekerjaan dikerjakan dengan cara bekerja sama maka akan dapat mencapai hasil yang lebih baik, jadi dengan bekerja sama dalam satu tim maka hasil yang dicapai akan lebih besar dari pada dikerjakan secara perorangan. Tim merupakan bentuk khusus dari kelompok kerja yang berbeda dengan bentuk-bentuk kelompok kerja lainnya. Tim beranggotakan orang-orang professional yang dikoordinasikan untuk bekerja sama dalam menangani suatu tugas atau pekerjaan tertentu. Dengan kata lain tim adalah sekelompok orang dengan latar belakang keahlian yang menjalin kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. 2Ciri-ciri sebuah tim Ciri-ciri sebuah tim adalah sebagai berikut Setiap anggota tim mempunyai ciri-ciri dan identitas yang sama Setiap anggota tim mengetahui misi,tujuan dan sasaran yang ingin di capainya Setiap anggota tim di bawah seorang anggota pimpinan yang sama Setiap anggota tim merasakan dampak keberhasilan dan kegagalan Setiap anggota tim saling bekerjasama dan berkolaborasi dalam melaksanakan tugas Tim terdiri atas berbagai macam orang dengan latar belakang keahlian yang berbeda-beda 3Faktor-faktor pembentukan tim Faktor-faktor yang mendasari peembentukan tim adalah Pemikiran dua orang atau lebih cenderung lebih baik dari pada hasil pemikiran satu orang Konsep sinergi 1+1>2,yaitu bahwa hasil keseluruhan tim jauh lebih baik dari pada jumlah bagianya Anggota tim dapat saling mengenal dan saling percaya,sehingga mereka dapat saling percaya,sehingga mereka dapat saling membantu dan bekerjasama Kerjasama tim dapat menyebabkan komunikasi terbina dengan baik Tim atau kelompok kerja pada umumnya bermuara untuk mensukseskan tujuan suatu organisasi. Tim merupakan pengembangan dari suatu manajemen strategi dalam suatu organisasi,institusi,atau kerja ini merupakan unit yang fundamental dari suatu organisasi. Tim kerja itu ada yang bersifat formal dan ada pula yang bersifat informal. Tim kerja yang bersifat formal,meliputi kelompok kepemimpinanyang terdiri dari manager,staf,dan karyawan. Tim yang bersifat informaltimbul secara spontan dalam lingkungan organisasi,tanpa adanya dorongan dari manajemen. Orang pada umumnya setuju bahwa dalam lingkungan pekerjaan jarang terjadi bahwa suatu keberhasilan merupakan hasil dari prestasi satu orang. Keberhasilan itu merupakn hasil prestasi bersama seluruh anggota tim. Dalam suatu organisasi atau perusahaan maka keberadaan suatu tim structural atau tim fungsional merupakan strategi untuk meningkatkan produktifitas kerja ,pendayagunaan sumberdaya efektif,penghematan biaya,peningkatan kualitas produk dan pelayanan dan sebagainya. Dengan melalui sebuah tim kerja yang baik maka hasil yang dramatis. Dengan jumlah orang yang sama dan tidak terlalu banyak dapat mengerjakan tugas atau pekerjaan yang sama. Menurut kasali,desain teamwork memerlukan sumberdaya manusia yang kuat,unggul,dan komplementer. Tanpa keahlian dan kompetensi yang memadai maka keberadaan suatu tim akan menjadi sia-sia. Adanya anggota tim yang terlalu unggul juga bias menimbulkan dissynergy. Oleh karena itu,diperlukan kehati-hati an dalam mengubah desain tim kerja dari yang bersifat vertikal ke horizontal atau dari tradisional ke modern. 4Karakteristik sebuah tim Utuk menjadi suatu tim kumpulan orang itu harus memiliki karakteristik sebagai berikut Ada kesepakatan terhadap misi tim Agar suatu kelompok orang dapat menjadi suatu tim yang dapat bekerjasama secara efektif jika semua anggotanya memahami dan menyepakati misi dan tujuan tim Semua anggota mentaati peraturan yang berlaku Suatu tim mempunyai peraturan tersendiri sebagai landasan kerja dalam rangka mencapai misi dan tujuan. Sekelompok orang dapat menjadi suatu tim apabila mereka mentaati peraturan atau norma yang berlaku. Adanya pembagian tugas,tanggung jawab dan wewenang Suatu tim dikatakan dapat berjalan dengan baik jika tugas,tanggung jawab dan wewenang dibagi secara adil dan bijaksana kepada setiap anggota. Suatu kelompok orang akan dikatakan sebuah tim jika terdapat pembagian tugas,tanggung jawab dan wewenang di antara para anggotanya. Dapat beradaptasi terhadap perubahan Setiap anggota tim harus dapat saling membantu dan saling beradaptasi secara sehat dan positif terhadap perubahan yang terjadi. Sekumpulan orang akan di sebut sebuah tim jika para anggotanya dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. 5Prinsip-prinsip kerjasama dalam tim Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam membentuk suatu tim adalah Identitas pribadi anggota tim Setiap anggota tim harus mengenal identitas dan karakter pribadi masing-masing. Suatu tim tidak akan dapat berjalan efektif apabila para anggotanya tidak merasa cocok satu sama lain. Hubungan antar anggota tim Agar setiap anggota tim dapat bekerjasama,mereka tentu saja harus saling mengenal,saling berhubungan dan saling berkomunikasi. DAN TUJUAN BEKERJA DALAM TIM 1Fungsi dan manfaat bekerja dalam tim Manfaat bekerjasama dalam tim adalah sebagai berikut manfaat bagi organisasi – Meningkatkan produktivitas kerja – Meningkatakan kualitas kerja – Meningkatkan mentalitas kerja – Meningkatkan kemajuan organisasi Manfaat aggota – Stress atau beban kerja akibat pekerjaan akan berkurang – Tanggung jawab atas pekerjaan dipikul bersama – Memperoleh balas jasa dan penghargaan – Sebagai media aktualisasi diri – Dapat menyalurkan bakat dan kemampuannya 2Tujuan bekerja dalam tim Pada dasarnya tujuan bekerja dalam tim didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini Kesatuan tujuan Prinsip kesatuan tujuan ini mencakup kebersamaan visi,misi,sasaran dan program kerja tim Efisiensi Suatu tim yang efisien adalah tim yang bekerja tanpa pemborosan dan kecerobohan sehingga member kepuasan kerja Efektitifitas Suatu tim di sebut efektif jika telah memiliki cirri-ciri berikut ini yang jelas dan operational yang memadahi percaya yang baik negosiasi yang tepat TUJUAN,TUGAS,DAN TANGGUNG JAWAB DALAM TIM 1Tugas dan tanggung jawab anggota tim Mewujudkan tujuan dan misi tim Memelihara kebersamaan dalam tim Mematuhi dan melaksanakan ketentuan atau norma yang berlaku dalam tim Merealisasikan tugas dan pekerjaanya dengan sebaik-baik nya Menjaga nama baik dan kerahasiaan tim Menjamin kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan tim Memberikan kontribusi yang nyata memajukan kerjasama tim Ikut berpartisipasi dalam pengambilan keputusan tim serta menerima dan melaksanakan keputusan tim dengan penuh keiklasan dan rasa tanggung jawab 2Tugas dan tanggung jawab pimpinan tim Kreatif dan proaktif dalam memberikan dukungan terhadap kerjasama tim Membimbing dan mengarahkan seluruh anggota dalam pelaksanaan kerjasama tim Menanggapi dan menangani setiap permasalahan yang timbul sebagai dampak negative dari kerjasama tim Memikul seluruh tanggung jawab terhadap maju mundurnya kerjasama tim Memberikan komando terhadap pelaksanaan tugas dan kegiatan tim 3Tugas dan tanggung jawab terhadap anggota pasif Untuk mengatasi anggota tim yang pasif maka pimpinan melakukan langkah-langkah sebagai berikut Pimpinan bertindak tegas Pimpinan jangan ragu menegur Pimpinan harus cerdas dalam pembagian tugas kerja Pimpinan jangan sering menghandle pekerjaanya Pimpinan jangn ikut-ikutan pasif 4Strategi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab bekerja dalam tim Strategi untuk mengatasi berbagai kendala hambatan yang muncul ketergantungan Saling ketergantungan sangat di perlukan dalam tim adalah dalam hal komunikasi,sumber daya,pelaksanaan tugas dan sarana prasarana tugas Setiap tim harus di beri perluasan tugas sebagai tantangan kerena tantangan tersebut akn membentuk semangat persatuan,rasa kebanggaan,dan kesatuan tim Setiap anggota tim harus bersedia menghilangkan sikap individualisnya,dalam rangka mencapai tujuan bersama. yang umum yang di bagi rata pemecahan masalah menangani konflik atau tindakan Penghargaan dan pengakuan atas tugas-tugas yang terlaksana dengan baik akan memotivasi anggota tim untuk bekerja lebih giat dan tangkas dalam rangka mencapai tujuan berikutnya PERKEMBANGAN TIM Sebuah tim kerja yang berprestasi tidak terbentuk secara instan melainkan melalui proses dan tahapan yang di mulai dari pembentukan rasa kekelompokan,fase pancaroba,fase pembentukan norma,sampai pada fase prestasi. 1Tahap pembentukan rasa kekompakan Tahap pembentukan rasa kekompakan merupakan tahap awal dalam proses kerja sama tim. Pada tahap ini setiap individu dalam kelompok melakukan berbagai penjajakan terhadap anggota lainnya mengenai hubungan antar pribadi yang di kehendaki kelompok. Pada tahap pertama inilah secara berangsur-angsur mulai diletakan pola dasar prilaku tim,baik yang berkaitan dengan tugas tim maupun hubungan antar pribadi anggotanya. Pada tahap ini tujuan tim masih belum jelas kerena masih mencari-cari kaitanya dengan hubungan antar pribadi,semua anggotamulai meraba-raba dan menjajaki situasi tim. Hubungan satu sama yang lainnya diliputi oleh perasaan malu-malu,ragu-ragu,dan sikap sopan santun yang bersifat kondisi hubungan antar pribadi yang masih diliputi kekakuan seperti ini,tim belum mampu menghasilkan prestasi kerja yang berarti. Kondisi akhir yang diharapkan terjadi dalam face ini adalah hilangnya kekakuan dalam hubungan antar pribadi. Semua anggota merasa bahwa mereka berada dalam kesatuan luar mereka adalah orang-orang lain yang bukan termasuk anggota akhir dalam fase ini diharapkan terbentuknya rasa kekompakan di antara anggotanya. 2Tahap pancaroba Pada fase kedua dari proses perkembangan tim adalah upaya memperjelas tujuan tim mulai tampak dan partisipasi anggota atau tidak sadar,pada tahap ini anggota tim mulai mendeteksi kekuatan dan kelemahan masing-masing anggota tim melalui proses interaksi ini di tandai oleh mulai terjadinya konflik satu sama lain,karena setiap anggota semakin menonjolkan rasa keangkuhan nya yang merasa kuat mengeksploitir anggota lain yang terlihat lemah,atau bahkan ada anggota yang terlihat menentang tim satu cirri penting dari fase ini adalah dengan berbagai cara apapun anggotanya akan tetap saling mempengaruhi satu sama karena itu pada tahap ini sangat rawan konflik dan ketegangan. Secara perlahan-lahan mulailah terlihat karakteristik gaya kepribadian masing-masing anggota tim. Ada yang ingin menang sendiri,ada pula yang lebih suka mengalah,bahkan ada yang mudah tersinggung dan kecewa,sehingga keluar dari anggota tim. Akan tetapi ada pula anggota yang pandai menghimpun berbagai aspirasi yang berbeda menjadi satu kesatuan pendapat yang bias diterima oleh seluruh anggota tim. Dalam tahap pancaroba,semua anggota sudah mulai mengenal siapa dirinya dan siapa orng lain dalam terlihat kekuatan dan kelemahan masing-masingdan mulai di ketauhi siapa yang pantas diserahi tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan tim,siapa pemikir siapa pelaksana dan lain sebagainya sehingga peran masing-masing anggota mulai jelas. Dalam perkembangan sebuah tim,fase pancaroba ini merupakan fase paling panjang perjalanan waktu nya. Sebab dalam fase inilah melalui berbagai bentuk konflik dan kerjasama muncul kesadaran dan pemahaman dari setiap anggota tim tentang adanya aspek-aspek kepribadian yang unik dalam hubungan interpersonal,seperti perbedaa persepsi,perbedaan cara berkomunikasi,perbedaan gaya kepemimpinan,perbedaan wawasan,dan jauh kemampuan setiap anggota tim dalam mengantisipasi perbedaan-perbedaan tersebut akan menentukan tinggi rendahnya tingkat efektivitas kerja tim. 3Tahap pembentukan norma Dalam fase ketiga ini meskipun konflik masih terjadi,tetapi anggota tim mulai terlihat karakteristik kepribadian masing-masing secara lebih mendalam,sehingga dapat memahami mengapa terjadi perbedaan konflik. Setiap anggota tim mulai mengatur cara-cara berkomunikasi dengan orang-orang tertentu,cara malah membantu orang lain dengan cara memperlakukan orang lain dalam tim. Dengan adanya pemahaman demikian maka ikatan dan rasa percaya serta kepuasan hubungan dan consensus di antara tim dalam pengambilan keputusan meningkat. Setiap anggota mulai merasakan perlunya kesatuan pendapat mengenai prilaku yang boleh dan yang tidak boleh ditampilkan dalm pergaulan tim nya,sehingga melahirkan nilai-nilai dan norma kelompok. Kondisi akhir dari tahap pembentukan norma ini adalah terciptanya suasana kerja yang penuh keharmonisan dalam tim. 4Tahap berprestasi Pada fase berprestasi ini,tim sudah memiliki suasana hubungan kerja yang harmonis antara anggota yang satu dengan yang lainnya. Norma kelompok sudah di sepakati. Demikian pula tujuan dan tugas tim serta peran masin-masing anggota telah mulai jelas. Terwujud suatu keterbukaan dalam komunikasi,interaksi,dan kerjasama dengan mentolerir perbedaan pendapat. Pada tahap inilah sebuah tim dapat berprestasi dan menjadi tim yang solid. Dalam hal ini tim mampu berbuat secara efektif dan produktif,sehingga tim menampilkan prestasi kerja yang optimal. Dalam hal ini fungsi kepemimpinan sangat mewarnai kinerja tim. Kedewasaan anggota tim juga menentukan sejauh mana kemampuan bertahan dari sebuah tim dalam melewati tahapan kesulitan. BUDAYA DALAM TIM Setiap tim pasti memiliki cirri khas dan karakter budaya masing-masing. Secara umum terdapat lima karakter budaya tim yaitu Tim yang berfungsi penuh Suatu tim kerja yang berfungsi penuh adalah kelompok kerja yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas dan pencapaian tujuan nya. Tim kerja memiliki pemahaman dan komitmen yang jelas untuk mencapai tujuannya. Tim yang menyenangkan Suatu tim kerja yang menyenangkan adalah kelompok kerja yang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya dilakukan secara baik dan harmonis. Kerjasama dalam tim ini sangat baik kekeluargaan,dan tolong menolong,sehingga menyenangkan bagi anggotanya. Tim yang tidak berfungsi Tim yang tidak berfungsi adalah suatu kelompok kerja yang tingkat produktivitas kerjanya sangat rendah. Tim seperti ini biasanya tidak berlangsung lama atau cenderung cepat bubar karena para anggotanya tidak puas,baik dalam hubungan antar pribadi maupun hubungan dengan tim. Pada tim ini kepemimpinan tidak berjalan semestinya. Tim kaku Adalah suatu kelompok kerja yang memiliki kemampuan menyelesaikan tugas dan prestasi cukup tinggi akan tetapi fungsi sosialnya buruk. Tim seperti ini juga tidak bias bertahan lama. Sebab para anggota nya cenderung tidak mau bekerjasama kerena menganggap dukungan dan iklim social dalam tim tidak kondusif. Tim yang sedang-sedang saja Tim yang sedang-sedang saja adalah kelompok kerja yang dalam melaksanakan aktivitasnya berlangsung sedang-sedang saja. Tim ini dalam menyelesaikan tugas tidaka dapat di katakana gagal mutlak,tetapi tidak juga dianggap sukses kerena penampilan atau kinerjanya hanya sedang-sedang saja. Keberlangsungan tim ini cenderung berumur pendek karena kurang berprestasi. TANGGUNG JAWAB TIM Pembentukan tim kerja biasanya didasarkan pada bidang-bidang kegiatan yang perlu segera ditangani secara baik dan professional. Oleh karena itu,bentuk-bentuk tanggung jawab masing-masing tim beda-beda. Pada saat membentuk sebuah tim menajer atau pemimpin perusahaan biasanya harus mempertimbangkan terlebih dahulu hal-hal berikut ini Tingkat kemampuan teknis yang di miliki anggota tim yang petensial Tingkat kecakapan dalam hububungan antar pribadi dan dimiliki anggota-anggota tim yang potensial Pada saat memilih anggota ataupun pimpinan tim maka harus mempertimbangkan 4 kriteria berikut kepribadian dan prilaku antar pribadi komunikasi administrasi dan pengalaman Pimpinan tim sebaiknya memanfaatkan panduan berikut pada saat memutuskan jenis tim atau kelompok yang akan di bentuk. Apabila bertujuan untuk menyelidiki,menasehati,dan melaporkan hasil-hasil temuan kepada pihak manjemen maka bentuklah PANITIA. Apabila bertujuan memecahkan suatu masalah khusus dengan sengaja maka bentuklah GUGUS TUGAS. Apabila tujuan memenuhi syarat proses memperbaiki kualitas,menekan pemborosan,atau memperbaiki produktifitas di seluruh jajaran departemen maka bentuklah KELOMPOK PENYEMPURNAAN DEPARTEMEN ATAU BAGIAN. Apabila tujuan mengorganisasikan berbagai macam orang atau pegawai dengan berbagai macam ketrampilan dan pengetahuan yang harus di mencapai tujuan-tujuan bisnis dengan satu pendekatan terarahmaka pertimbangkanlah untuk membentuk TIM. Prinsip lain yang juga sangat penting dalam pemilihan anggota tim adalah mempertimbangkan Kemampuan teknis orang-orang untuk menyelesaikan pekerjaanya Kemampuan orang-orang dalam memadukan pekerjaan dengan orang lain untuk meraih tujuan bersama Kemampuan untuk mengatur orang lain Keselarasan antara bentuk dan fungsi tim yang dijalankan Berdasarkan bentuk-bentuk tanggung jawabnya tim menurut Johnson,Kanther,Kikoradalam Goest dan Davis,1994 dapat diklasifikasikan ke tiga jenis berukut ini 1Tim penyempurnaan departemen Tim ini terdiri dari kumpulan orang-orang professional yang bertugas menyempurnakan organisasi dan manajemen suatu departemen. Bentuk-bentuk tanggung jawab tim penyempurnaan departemen jawab professional tim ini di arahkan pada peningkatan pengendalian kualitas produk dan pelayanan jawab moral tim ini diarahkan pada perbaikan sikap mental para pegawai atau karyawan jawab social tim ini di arahkan pada peningkatan kualitas pelayanan masyarakat luas jawab institusional tim ini di arahkan pada peningkatan dan perluasan usaha dan kegiatan departemen 2Tim perbaikan proses Tim perbaikan proses adalah tim kerja yang bertugas untuk melakukan perbaikan terhadap keseluruhan proses kegiatan atau produk tertentu. Bentuk-bentuk tanggung jawab tim perbaikan proses Tanggung jawab professional tim di arahkan pada peningkatan kualitas Tanggung jawab moral tim di arahkan pada perbaikan sikap dan prilaku kerja Tanggung jawab institusional tim ini di arahkan pada peningkatan,perluasan usaha,kegiatan organisasi,lembaga,instansi dan perusahaan 3Gugus tugas Gugus tugas dapat di sebut juga tim proyek,yaitu tim kerja sementara yang di bentuk untuk suatu misi dan tujuan tertentu. Bentuk-bentuk tanggung jawab tim gugus tugas Tanggung jawab professional tim di arahkan pada peningkatan kualitas Tanggung jawab moral tim ini di arahkan pada perbaikan mentalitas kerja anggota tim proyek Tanggung jawab social tim proyek ini diarahkan pada peningkatan pelayanan terhadap masyarakat Tanggung jawab tim institusional di arahkan pada peningkatan dan perluasan proyek INTERNAL-VERTIKAL Hubungan internal adalah hubungan kerja yang terjadi di dalam lingkungan organisasi atau perusahaan sendiri. Hubungan internal ini menyangkut hubugan kerja antara atasan dengan bawahan. Hubungan invertical adalah hubungan kerja yang terjadi di antara atasan atau pimpinan dengan bawahan atau karyawan. Hubungan internal-vertikal perlu di bina terus-menerus karena merupakan faktor yang sangat penting di dalam suatu kerjasama tim. Dalam hal ini pimpinan perlu membina hubungan komunikasi yang harmonis dengan semua anggota tim. Dengan adanya hubungan langsung secara pribadi antara pimpinan dengan par anggota maka akan di peroleh informasi yang sangat penting bagi kemajuan kerjasama tim. Dalam hal ini pimpinan akan dapat mengetahui berbagai pendapat,saran,keluhan,keinginan,harapan,dan kebutuhan anggota tim. Hubungan kerja internal-vertikal yang paling penting dalam suatu sistem organisasi adalah terjalinnya komunikasi yang efektif antara pimpinan dengan bawahan. Hubungan internal-vertikal antara pimpinan dengan staf dan antara pimpinan dengan pegawai 1Hubungan antara pimpinan dengan staf Staf melayani pimpinan dalam semua tingkat manajemen Staf berperan membantu dan melayani pimpinan dalam pekerjaan sehari-hari Staf berperan sebagai penasihat pimpinan dalam menentukan pemecahan suatu masalah Staf berperan sebagai perantara antara pimpinan dan karyawan Staf melaksanakan tugas berdasarkan komando pimpinan 2Hubungan internal-vertikal pimpinan dengan pegawai atau karyawan Arah aliran informasi berlangsung secara vertical ke bawah dan ke atasmelalui rantai komando dalam struktur organisasi Hubungan vertical ke bawah dapat berupa perintah,pengarahan,petunjuk dan evaluasi Hubungan vertical ke atas dapat berupa laporan prestasi kerja,pendapat,sarana,permohonan bantuan,keluhan,dll INTERNAL-HORIZONTAL Hubungan internal-horizontal adalah hubungan yang berlangsung secara mendatar antar staf atau antar karyawan yang masing-masing mempunyai kedudukan yang setingkat atau selevel. Hubungan ini dapat berlangsung satu atau dua arah. Hubungan kerja yang bersifat internal-horizontal antara lain hubungan kerja antar pegawai dan hubungan kerja atar staf. 1Hubungan kerja antar pegawai Ciri-cirinya Hubungan kerja antar pegawai berlangsung secara timbale balik Tidak bersifat instruktif Bersifat informative dan koordinatif Masing-masing staf harus bekerjasama saling pengertian dan saling percaya 2Hubungan kerja antar staf Ciri-cirinya Bersifat hubungan koordinatif Berlangsung secara dua arah atau timbale balik Antar staf harus saling pengetian Berfungsi tidaknya hubungan internal-horizontal ini dapat di ketahui dan di rasakan dari ada tidaknya hubungan yang akrab dan harmonis di antara pegawai dalam satu tim kerja. DAN MANFAAT INTERPERSONAL RELATIONSHIP 1Arti interpersonal relationship Adalah suatu hubungan komunikasi antar pribadi yang terjadi di lingkungan pekerjaan atau kepegawaian. Hubungan kepegawaian ini merupakan factor yang sangat penting dalam menunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan pekerjaan masing-masing pegawai. Oleh karena itu,hubungan antar pegawai perlu terus di bina dan di tingkatkan agar semakin dinamis. Kegiatan-kegiatan yang dapat yang dapat di kembangkan dalam rangka membina hubungan kepegawaian adalah program pengembangan pegawai Meningkatkan efektifitas kerja Meningkatkan kualitas kerja pegawai Menstabilkan jumlah pegawai Mengembangkan karir pegawai program perbaikan gaji atau upah pegawai Meningkatkan kesejahteraan pegawai Memenuhi hak-hak pegawai Menyesuaikan gaji atau upah pegawai program penempatan pegawai program liburan atau rekreasi program pemberian hadiah program konseling 2Manfaat interpersonal relationship Untuk mendapatkan saling pengertian antara pimpinan dan semua pegawai yang ada Mendapatkan data-data lengkap tentang sikap dan prilaku kerja para pegawai Menciptakan hubungan kerjasama dan kemitraan yang sehat dan harmonis Menciptakan rasa aman kepad pegawai Menanamkan rasa kebarsamaan dan royalitas Menanamkan rasa tanggung jawab kepada para pegawai INTERPERSONAL RELATIONSHIP Komponen-komponen interpersonal relationship dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing 1Top manager Menentukan seluruh perncanaan,memberikan gambaran tentang keadaan dan kebutuhan kantor Menempatkan orang yang cakap dalam kedudukan tertentu dengan member upah yang layak yang sesuai dengan hasil kerja yang di capai Melaksanakan pengawasan Memelihara dan mengembangkan sistem organisasi terpadu Menguasai dan menghayati tugas pokok masing-masing 2Middle manager Menerjemahkan tujuan dan kebijaksanaan menjadi rencana atau program kerja Melakukan pembagian tugas kepada bawahan Menentukan prosedur khusus bagi tiap-tiap tugas Menentukan batas waktu pelaksanaan suatu pekerjaan Menentukan alat-alat pengawasan yang sesuai 3Lower manager Memimpin pelaksanaan pekerjaan Bertanggung jawab langsung terhadap hasil dan mutu pekerjaaan Menjaga kualitas produk dari pekerjaan yang dihasilkan PENGEMBANGAN PROFESIONALISME KERJA 1Pengertian profesionalisme Istilah profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya bidang pekerjaan yang dilandasi keahlian tertentu. Jadi orang yang professional adalah orang yang ahli di bidang pekerjaan nya. Di era global sekarang ini kebutuhan terhadap tenaga kerja yang berkualitas sangat mendesak untuk mengantisipasi pasar bebas dan persaingan di bidang kenyataanya dunia kerja menghadapi kesulitan untuk memperoleh tenaga kerja yang professional. Oleh karena itu,salah sati unsure yang paling fundamental pada perusahaan bisnis adalah pengembangan profesionalisme kerja di kalangan pegawai. 2Cara pengembangan profesionalisme kerja Menyelenggarakan kegiatan penataran dan pelatihan terhadap para pekerja Memberikan kesempatan kepada para pekerja untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi Mengirim dan menyekolahkan par pekerja ke luar negeri Menyelenggarakan kegiatan seminar yang berkaitan dengan kualitas tenaga kerja Menyediakan fasilitas dan bantuan dana terhadap para pekerja yang berprestasi untuk meningkatkan keahlian dalam bidangnya Tingkatketidakhadiran yang belum optimal pun terjadi pada siswa kelas XI PK di SMK Pelita 2 Bandung.Hal tersebut terlihat dari fluktuatifnya tingkat ketidakhadiran siswa karena tidak ada keterangan (alpha) yang cukup signifikan. Pada bulan Agustus sebesar 42%, pada bulan September meningkat menjadi sebesar 75%, pada bulan Oktober turun lagi menjadi sebesar 29%, bulan November meningkat
1Kepada semua kolega dan pelanggan, Berikut ini kami dari PT. AdeS Waters Indonesia Tbk, perlu memberikan informasi dan Home; Add Document; Sign In; Register; Bekerjasama dengan Kolega-kolega dan Pelanggan-pelanggan . JUDUL UNIT : Melakukan Kerjasama dengan Kolega dan Pelanggan .YFls4v.